LIVE INSTAGRAM MITRA UMMAH dengan tema PSYCHOWRITING
Minggu, 06 September 2020 pukul 13.00-14.00 WIB.
Pademi bukan alasan untuk bermalas-malasan, harus tetap produktif dengan menambah wawasan. Pemateri Dr. Muhsin, S.Ag., M.A. (Dosen UIN Sunan Kalijaga, penulis dan ahli psychowriting) dan Tyas Dwi Noviyanti sebagai moderator.
Dalam live instagram bertema Psychowriting tersebut, Pak Muhsin menyampaikan empat hal yang berkaitan dengan psychowriting, yaitu filosofi psychowriting, cara menghadirkan ide menulis, menciptakan mood dan action.
Menulis adalah ekspresi terdahsyat -Muhsin Kalida-
1. Filosofi Psychowriting
Pak Muhsin menjelaskan bahwa psychowriting adalah hasil pencarian dari pertanyaan bagaimana membuat orang yang tidak suka menulis, menjadi suka. Orang yang awalnya tidak mau menulis, menjadi mau menulis.
Ada banyak alasan bagi kita untuk menulis, apalagi sebagai seorang akademisi, mahasiswa, guru atau dosen, kita memiliki dasar yang kuat untuk menulis. Tentu saja dunia pendidikan sangat erat hubungannya dengan tulisan. Nah, selain itu, Pak Muhsin juga menyampaikan sebuah contoh tentang bagaimana tulisan bisa membuat penulisnya dikenang, walaupun sang penulis sudah tiada. Tokohnya adalah Imam Al-Ghazali, beliau adalah seorang penulis yang sampai sekarang dikenang dengan karya-karyanya. Padahal beliau sudah meninggal sekitar seribu tahun yang lalu.
Tidak hanya itu, sebenarnya gerakan menulis ini juga memiliki dasar yang kuat, yaitu Al-Quran. Dalam surat pertama yang turun ke bumi adalah Al-Alaq, dalam Al-Alaq ayat 4 yang berbunyi, Allazii alama bil-qalam yang artinya Yang mengajar manusia dengan perantara kalam, bisa dimaknai bahwa kita dituntut untuk berpikir dengan pena dan kertas. Bisa juga diartikan sebagai menulis.
Pak Muhsin menekankan bahwa menulis ini penting, terutama mahasiswa, guru, dosen, karena menulis adalah perintah, kalo tidak menulis maka melakukan dosa besar, harus taubatan nasuha dan menulis. Karena telah melanggar perintah agama.
Menulis ini bisa menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat ketika ilmu yang ditulis dikaji dan dikaji terus menerus, maka pahala akan mengalir walaupun penulis sudah tiada.
2. Menghadirkan Ide
Banyak orang yang ingin menulis, tetapi terkendala banyak hal, seperti tidak memiliki ide. Maka untuk poin kedua Pak Muhsin membahas cara menghadirkan ide untuk menulis. Pak Muhsin menjelaskan bahwa ide itu bisa dihasilkan dari pengalaman. Untuk penulis pemula, mungkin bisa menuliskan ide dari pengalamannya masing-masing dahulu. Cara berikutnya untuk menghadirkan ide adalah memperbanyak membaca referensi, bisa dari novel atau kajian ilmiah yang berhubungan dengan tema yang hendak ditulis. Selain itu, kita juga bisa menuliskan apa yang disukai, misalnya hobi traveling, maka tulislah hal-hal menganainya.
3. MENCIPTAKAN MOOD
Pak Muhsin menjelakan bahwa untuk menulis, kita membutuhkan mood yang baik. nah, prinsip dari mood ini adalah bahwa mood itu jangan ditunggu, tetapi diciptakan. Bisa dari warna kamar, mencari tempat yang nyaman untuk membuat suasana hati senang atau bisa dengan mendengarkan musik. Misalnya seorang mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas dan memilih ke tempat yang menyenangkan yaitu ke kafe atau bertemu teman. Nah, itu salah satu contoh menciptakan mood.
4. ACTION
Jangan hanya beride, tetapi tunjukkan tulisan. Ide memang hanya akan menjadi ide bila tidak dituliskan. Maka Pak Muhsin menekankan bahwa kita harus memiliki tulisan karena itu akan menjadi kebanggan diri.
Menulislah!
MITRA UMMAH
"WAHANA AKTUALISASI BERBAGI SOLUSI"
Komentar
Posting Komentar