Isu Hangat: Masalah Adaptasi Karir Mahasiswa
Hasil survey yang dilakukan oleh Mitra Ummah H pada tanggal 12 hingga 25 November kepada mahasiswa Fakultas dakwah dan komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di dapatkan hasil bahwa 91.7% mahasiswa mengalami permasalahan mengenai adaptasi terhadap karir, survey tersebut diberikan kepada 50 orang responden. Angka ini cukup fantastis ya, pada bulletin kali ini kita akan membahas bagaimana harus beradaptasi dalam lingkungan akademik agar selalu ceria menjalani perkuliahan study life balance, agar tetap bisa nonton film korea tetapi kuliah selalu juara.
Hasil survey yang dilakukan oleh Mitra Ummah H pada tanggal 12 hingga 25 November kepada mahasiswa Fakultas dakwah dan komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di dapatkan hasil bahwa 91.7% mahasiswa mengalami permasalahan mengenai adaptasi terhadap karir, survey tersebut diberikan kepada 50 orang responden. Angka ini cukup fantastis ya, pada bulletin kali ini kita akan membahas bagaimana harus beradaptasi dalam lingkungan akademik agar selalu ceria menjalani perkuliahan study life balance, agar tetap bisa nonton film korea tetapi kuliah selalu juara.
Kadang kita merasa kita sudah jalan, bingung harus bagaimana, merasa masa depan itu suram setelah kita merasa kita berada di pilihan yang salah. Tetapi pada dasarnya Allah tidak pernah salah dalam menempatkan kita dalam posisi kita saat ini, bahkan detik ini pada saat anda membaca tulisan saya. Semua tidak ada yang sia-sia dan juga kebetulan, karena semua sudah digariskan oleh Allah Swt. Berangkat dari merasa salah jurusan dan mencoba untuk beradaptasi itu adalah cara yang tepat. Tapi bagaimana agar kita bisa cepat beradaptasi, menyukai apa yang telah kita pilih dan juga bisa melaju dengan pesat di bidang tersebut dengan harapan kita mendapatkan masa depan yang sangat cerah setelah melepas toga wisuda.
Belum bisa move on dari cara belajar di SMA, ada responden memberikan respon tersebut, hal Ini cukup menarik, karena pada saat kuliah mahasiswa harus menyesuaikan diri. Penyesuaian diri atau proses adaptasi merupakan proses yang wajar yang harus di lalui oleh semua mahasiswa, karena harus beradaptasi dari pola pembelajaran duduk bangku di SMA/ SMK/MA dengan jadwal mata pelajaran yang full, menjadi pembelajaran mandiri yang sangat fleksibel dapat mengatur waktu belajar sendiri. Pada saat kuliah mahasiswa mendapatkan sistem bel sistem akademik perkuliahan yang berbeda di SMA seperti adanya SKS (satuan kredit Semester) untuk menentukan jumlah mata kuliah, dan sistem SKS ditentukan oleh IP yang diperoleh oleh mahasiswa tiap semester. Masalah-masalah yang sering ditemui oleh mahasiswa berkaitan akademik dan non akademik, dan cukup komplek, permasalahan non akademik yang muncul karena banyak mahasiswa yang baru belajar terpisah dari orang tuanya setelah kuliah yang selama ini anak rumahan dengan penuh pengawasan orang tua, sekarang menjadi anak kos yang harus mengatur waktunya sendiri. Atau ada cerita lain dari teman-teman yang tinggal di pesantren pada saat sekolah, dan sekarang pindah ke jogja harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Permasalahan tersebut baik akademik maupun non akademik mempengaruhi konde, psikologis mahasiswa. Banyak cerita menarik tema g bagaimana mahasiswa beradaptasi di lingkungan ya 2 baru. yang terkadang mereka masih merasa duduk, dibangku sekolah padahal saat in! sudah duduk di bangku kuliah, dengan tugas-tugas yang lebih menantang.
Proses adaptasi atau menyesuaikan diri dalam ilmu kamus psikologi, adaptasi berasal dari bahasa Latin adaptare, yang berarti 'untuk menyesuaikan' dan ragam arti lain dalam pengetahuan. Dalam psikologi, adaptasi adalah perubahan kualitas, kejelasan, atau intensitas pengalaman sensori yang terjadi dengan stimulus berkelanjutan dan tidak berubah. Manusia berubah dalam setiap waktunya, dan diharapkan upaya perubahan itu ke arah positif. Sehingga kualitas belajar, etika, kedisiplinan dan komitmen mahasiswa meningkat secara positif. Mahasiswa pada setiap semesternya di harapkan mampu untuk memperbaiki diri, misalnya IPK 2,75 pada semester pertama kemudian perbaiki metode belajarnya, belajar manajemen waktu dan pada semester berikutnya IPK meningkat, kenapa yang menjadi indikator harus IPK, karena Indeks komulatif dapat terukur secara jelas periodik sehingga mahasiswa mampu untuk mengevaluasi hasil belajar sebelumnya. Kita perlu untuk melakukan evaluasi diri minimal satu semester sekali melihat bagaimana proses belajar kita dalam satu semester, jika terdapat kendala dalam belajar di semester sebelumnya, bisa berkonsultasi dengan teman lainnya, kakak tingkat, menemui dosen untuk konsultasi atau bersama Mitra Ummah karena terdapat layanan konseling.
Adaptasi dalam arti kejelasan adalah mahasiswa sudah semakin tau arahnya, memiliki goals system di dalam dirinya masing-masing. Tujuan sudah terukur, lalu bagaimana kita mengukur tujuan dan sudah sampai pencapaian yang kita perolah. Action yang harus di lakukan adalah membuat planning bulanan yang harus di eksekusi dalam mingguan dan harian. Misalnya ingin meningkatkan kemampuan bahasa asing, apa yang harus dilakukan, bisa mulai mendengarkan lagu-lagu berbahasa inggris, mengajak teman dekat yang sering ditemui untuk English day dan juga dapat mengikuti kursus bahasa inggris dari mulai yang gratis hingga berbayar. Cek kemampuan bahasa asing tersebut. Untuk bidang lain misalnya Sering saya mendapati mahasiswa yang kurang menguasai dalam Microsoft excel padahal pada saat bekerja banyak sekali menggunakan Microsoft excel dalam penyelesaian tugas dan tanggung jawab, sehingga perlu belajar, hal ini bisa dilakukan dengan catat dalam agenda bulan ini harus bisa excel. maka setiap minggu nya wajib belajar, dapat secara mandiri ataupun memanggil guru atau belajar kelompok.
Mahasiswa selalu shock dengan banyak tugas dari dosen, belum lagi ditambah mengikuti beberapa organisasi dan kepanitiaan sehingga terkadang menjadikan alasan untuk tidak benar-benar bersungguh-sungguh dalam mengikuti perkuliahan. Yuks coba cek dalam diri masing-masing apa saja aktivitas dalam satu minggu ini yang telah di lakukan. Terkadang kita merasa sibuk karena kita kurang mampu untuk melakukan manajemen waktu dengan baik. Mulailah hari yang baik dengan bangun pagi pastinya dan juga membuat planning harian, planning harian dapat dibuat di dalam hp masing-masing karena hp selalu dibawa kemana-mana. Mahasiswa milenial saat ini sangat lekat dengan smartphone, sehingga kita bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada untuk mendukung aktivitas kita sehari-hari. Kita bisa menggunakan menu pengingat di dalam smartphone untuk membuat jadwal secara rinci. Hal ini bisa sangat berguna mengingatkan kita untuk melakukan tugas-tugas yang wajib dilakukan. Tulis dengan sangat rinci agenda harian, mulai dari menyelesaikan mata kuliah, datang ke pertemuan organisasi, waktu makan, bertemu teman, jadwal mengaji, dan bahkan dapat di tuliskan jadwal bersenang-senang seperti menonton bioskop, nonton drakor dan jalan-jalan. Cobalah konsisten untuk melakukan planning yang telah dibuat oleh diri sendiri selama 21 hari. Sehingga setelah 21 hari berlalu kita akan terbiasa melakukannya tanpa rasa terbebani.
Pada saat duduk di bangku kuliah adalah waktu yang paling tepat untuk berfikir karir setelah lulus nanti. Mulailah mencari banyak informasi dan pengetahuan tentang lulusan prodi anda. Mulailah merencanakan karir sedini mungkin, setelah lulus akan jadi pengusaha sukses atau seorang karyawan profesional. Banyak mahasiwa yang berpendapat saya ingin kedua-duanya, hal itu dapat dilakukan tetapi tetap ada satu yang dikorbankan dari kedua profesi itu. Sehingga saran saya adalah tetap pilih salah satu diantara keduanya. Jika ingin menjadi pengusaha sukses setelah lulus mulailah untuk beradaptasi dari sekarang, bukan pada saat anda melepas toga anda paska wisuda. Apa yang harus dilakukan untuk tahapan awal adalah memulai jenis usaha yang ingin ditekuni, sekarang banyak star up yang bermunculan di negeri kita, diharapkan akan lebih banyak lagi star up yang muncul. Mulai action dari sekarang bukan menunda, mulai hunting mencari ide bisnis dan juga membuat perencanaan bisnis yang matang. Bagi yang ingin menjadi karyawan yang profesional setelah lulus mulailah mencari informasi karir impian, profile perusahaan, mempersiapkan skill dan kompetensi yang di milik sedini mungkin.
Banyak yang datang untuk konseling mengenai hal ini kepada saya, baik itu mahasiswa FDK maupun diluar FDK, perbedaan culture budaya belajar di lingkungan di bangku sekolah dan di bangku perkuliahan cukup dirasakan oleh berbagai jurusan di UIN Sunan Kalijaga maupun di luar tentunya. Seperti pembahasan diatas mulailah untuk melakukan tindakan konkrit yang langsung dirasakan perubahannyamulai dari sekarang dan jangan menunda waktu, buatlah rencana harian, manajemen waktu dan tentukan target besar setelah lulus nanti.
Sebagai mahasiswa milenial yang memasuki era distrupsi saat ini, kita juga harus menyesuaikan dengan cara belajar saat ini, saat ini akses informasi terbuka secara lebar dan berkurangnya fungsi manusia di berbagai jabatan di dunia industri. Sebagai contoh jabatan teller dan customer service di perbankan sudah banyak dikurangi dan digantikan oleh teknologi saat ini. Dakwah saat Ini haruslah juga masuk di dunia digital.
Citra Widyastuti. S.Psi. MPsi. Psikolog
Headline
Bulletin New Terapika
Publikasi Ulang
Pada Senin, 25 November 2019
Headline
Bulletin New Terapika
Publikasi Ulang
Pada Senin, 25 November 2019
Komentar
Posting Komentar