Langsung ke konten utama

Fenomena Klitih




Sumber doc: https://www.google.co.id/search?

“Yogyakarta sudah sejak dulu di kenal sebagai “Kota Pelajar”. Gelar yang disandangnya ini bukanlah gelar kosong belaka. Gelar ini disandangnya sejak lama karena memang Yogyakarta berhasil membukikan bahwa Yogyakarta memang pantas menyandang gelar ini . Banyak kaum intelektual dan cerdik cendikiawan yang telah dicetak oleh “Kota Pelajar” ini yang telah tersebar di seluruh Indonesia, namun juga dimanca negara” Tulis Bahendra Kartika Putri

Berawal dari lahirnya Budi Utomo pada tahun 1960-an, pendidikan di Yogyakarta mulai diperhatikan.100 perguruan tinggi negeri maupun swasta, baik yang berbentuk Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, Politeknik dan lain-lain, yang juga menyediakan berbagai pilihan program studi, semakin menguatkan alasan untuk memilih Yogyakarta sebagai tempat menggapai ilmu meniti masa depan.

Tak hanya sebagai tujuan dalam studi , Yogyakarta juga merupakan kota dengan tujuan wisata. Yogyakarta memiliki bannyak budaya yang memiliki nilai peradaban dan tata krama yang tinggi. Hingga akhirnya di kenal dengan ramah ketamahanya “Yogya Berhati Nyaman “begitulah sebutannya.

Akan tetapi sampi hari ini masih relevankah yogyakarta labeling nyaman?.Bukan tulisan ini berniat untuk menghajar. Jogja sebagai kota pendidikan belakangan ini muncul tindak kekerasan yang  dilakukan  pelajar. Seperti yang di lansir oleh Tribun Jogja (4/9), tindak kekerasan mulai meresahkan khususya warga Yogyakarta secara umum. Dan pada 16/12 Yogyakarta dinyatakan darurat  dengan 6 kejadian pembacokan dalam kurun waktu bulan september-desember.Kekerasan antar-pelajar sampai menghilangkan nyawa seseorang  di sebut Klitih *bahasa khas yogyakata. Sampai pada tahun 2017 ini, kekerasan pada pelajar juga masih marak dengan melayangnya nyawa Krisna Wahyu Nusaantara (31/03)

Sumber doc: https://www.google.co.id/search?biw


Apa itu klitih ? Klitih mungkin sudah tidak asing lagi bagi yang sudah tinggal lama di Yogyakarta. Pada awalnnya, 'klitih' merupakan istilah yang merujuk kepada Pasar Klitikan Yogya. Dulu, 'klitih' berarti melakukan aktivitas yang tidak jelas dan bersifat santai sambil mencari barang bekas di pasar Klitikan. Sementara istilah 'nglitih' digunakan untuk menggambarkan kegiatan jalan-jalan santai.

Akan tetapi, klitih mengalami pergeseran makna seiring dengan berjalannya waktu. Kini 'klitih' berkonotasi negatif yaitu aksi kekerasan yang dilakukan oleh remaja, biasanya pelajar SMP dan SMA. 

Sesungguhnya tidak ada yang mengetahui kapan pertama kali istilah ini muncul dan mengalami pergeseran makna. Namun disinyalir, istilah ini muncul untuk mengganti kata tawuran, setelah peristiwa pembacokan yang marak terjadi sepanjang 2011 sampai 2012. 

'Klitih' sendiri sempat redup sekitar tahun 2013. Dan muncul kembali pada tahun 2016.

            Lalu apa yang melatarbekangi seseorang melakukan klith?. Menurut Agus Siswanto Guru Bk SMAN 6 Yogyakarta faktor internal yang ada pada individu memegaruhi antara lain:  mengalami kebosanan pada kurikulum, kesepian, kurang perhatian, balas dendam, stress. Sementara menurut Dian:  klitih merupakan kejadian yang di lakukan oleh seorang pelajar berusia 13-19 tahun. Dalam perkembanganya secara emosional, memiliki  kelekatan pada hubungan pertemanan atau kelompok jika dalam keluarga terjadi komunikasi yang kurang baik.

mencoba sesuatu baru,  merunut pada pernyataan agus suswanto yakni bosan mendorong individu untuk melakukan sesuatu yang baru, yang belum ia ketahui dan dengan itu mencapai pada kepuasan tersendiri bagi individu.Begitu pula klitih ajang ekspresi untuk memuaskan rasanya kebosananya. Hal tersebut juga di juga menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya diri, lebih berani dalam diri seseorang. Masa Labil, masih binggung dengan keadaanya. Terkadang orangtua bilang “kamu itu masih kecil ,belum bisa melakukan sesuatu”. Terkadang pula “kamu itu udah gede ngank pantas melakukan hal itu” Membuat perpecahan tersendiri siapa sebenarnya dirinya. dewasa atau anak kecil ?

Klitih dalam hal ini dipandang sebagai kenakalan remaja. Akan tetapi bagaimana mungkin ini dipandang sebagai kenakalan biasa. Dalam kasus ini kenakalan yang sampai melayangkan jiwa seseorang. Apa bukan kejahatan ?. Secara definisi saja kejahatan merupakan suatu perbuatan yang melanggar yuridis atau hukum, hukum tindak pidana ini seperti merampok, membunuh atau teroris.terus gimana ?? masalah hukum sepertinya akan menjadi perbincangan di lain waktu ya ,,,, hahah

Yang terpenting bagi calon konselor yang memiliki seni, atau peran akan keberadaanya muncul kepermukaan untuk menjawab problematika realitas tersebut. Konselor memiliki peran sebagai alarm, memfasilitasi, advokasi, aksesbilitas,pembelajaran yang mendidik dan out research dalam kasus klitih. 

Akhirnya tulisan ini dicukupkan, semoga bermanfaat sobat Ummah semuanya. Selamat mencoba . hah

An_Ss
*Mahasiswi yang katanya suka mencoret-coret tentang realita yang pantut untuk di tuliskan dan di fikirkan, dan ternyata dia juga seorang calon konselor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Biro Konseling “Mitra Ummah”

  BKMU [Biro Konseling Mitra Ummah] adalah satu-satunya Biro Konseling yang ada di fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang memiliki status sebagai Badan Otonom Mahasiswa di tingkat Fakultas [BOM-F] Biro Konseling ini didirikan pada tanggal 21 Februari 2000 yang sebelumnnya bernama Biro Konseling “ Mitra Remaja” yang kemudian berganti nama menjadi Biro Konseling “Mitra Ummah” dengan asumsi melihat kondisi ummat mutakhir dan Tri Darma Perguruan Tinggi UIN sunan Kalijaga. Kehadiran Biro Konseling Mitra Ummah memiliki peranan penting sebagai media pemberdayaan dan pengembangan bagi potensi Mahasiswa dalam bidang konseling. Selain itu Biro Konseling Mitra Ummah juga berfungsi sebagai wahana eksperimentasi gagasan bagi mahasiswa BKI [Bimbingan dan Konseling Islam], setelah mereka memeperoleh semacam teori dikelas, jadi kiranya sangat penting kehadiran Mitra Ummah bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa BKI. Mitra Ummah diharapkan kehadirannya dapat memberikan manfaat da...

Milad 19 Tahun Biro Konseling Mitra Ummah

MILAD 19 TAHUN BIRO KONSELING MITRA UMMAH Gambar 1 BOM-F Mitra Ummah Milad Mitra Ummah sebagai Badan Otonom Mahasiswa di Fakultas Dakwah yang bergerak di bidang kekonselingan sebagai fokusnya, baru-baru saja mengadakan suatu kegiatan yang disebut dengan Milad loh...!. Milad itu sendiri adalah sebuah perayaan yang diadakan oleh Biro Konseling Mitra Ummah untuk memperingati hari jadinya Biro Konseling sekaligus ajang pertemuan antara anggota MU yang baru, Pengurus saat ini dengan Domisioner atau alumni MU dari angkatan-angkatan sebelumnya. Dimana hari jadi itu jatuh pada hari kamis, tanggal 21 februari 2019, yang kemudian dirayakan sebagai Milad Mitra Ummah diusianya yang ke-19 pada keesokan hari setelahnya. Diadakan di lobby Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan sistem duduk lesehan . Acaranya tuh jadi kelihatan kece dan dengan nuansa pakaian anak-anak mitra Ummah yang kental dengan warna kebiru-biruannya, membuat mereka yang hadir pun nampak semakin cool, ehm... ehm . Apala...

MU-PEDIA#4 : TOKOH KONSELING WILHELM MAXIMILIAN WUNDT

                     W ilhelm   Wundt lahir pada 16 Agustus   1832   di Neckarau, Baden, Jerman. Wilhelm Wundt merupakan anak ke-empat dari pasangan Maximilian Wundt dan Marie Frederike. Sehari-hari ayahnya berprofesi sebagai seorang pendeta Lutheran, sehingga bisa dikatakan Wilhelm Wundt dilahirkan di tengah keluarga yang sangat stabil secara finansial.         Wilhelm Wundt menghabiskan masa kecilnya di Gymnasium,Heidelberg. Sejak kecil Wilhelm Wundt diketahui tidak memiliki teman sebaya. Wilhelm Wundt lebih suka bergaul dan belajar dengan orang yang lebih dewasa, salah satunya adalah sahabat ayahnya yang bernama     Friederich Muller. Di samping itu, Wilhelm Wudt juga sering menghabiskan waktunya untuk membaca. Kegemaran membaca yang dimiliki Wilhelm Wundt sejak ia masih kecil itu masih berlanjut hingga ia menjadi profesor.      ...

REKOMENDASI-MU#2 : PODCAST INSPIRATIF

         Podcast merupakan sebuah siaran audio seperti radio yang bisa kamu dengarkan   kapanpun dan di manapun dengan pembahasan topik yang beragam. Di kalangan millennial Indonesia, podcast  mulai populer pada tahun 2018.  Berikut adalah podcast  dengan obrolan-obrolan santai dan inspiratif yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk menemani hari-harimu :   Sudut Pandang   Disiarkan oleh Aria Notharia, Sudut Pandang membicarakan tentang kehidupan anak-anak millennial sekarang ini. Notharia juga beberapa kali berduet dengan podcaster  lain, seperti Mantjah, host dari  podcast  Petjah. Obrolan-obrolan seru dan santai khas anak muda. Terkadang, ia membuat monolog diiringi backsound  sendu berisi pesan-pesan kehidupan yang mampu memainkan emosi dan memotivasi para pendenga r . #Closethedoor Corbuzier Podcast      Dari namanya, sudah dapat diidentifikasi bahwa podcast ini adalah milik Deddy Corbuz...

“HARKITNAS”, Mari Kokohkan Kesatuan dan Persatuan!

Tepat pada 20 Mei 2017 kita memperingati hari kebangkitan nasional “harkitnas” sebagai   bentuk peringatan dari lahirnya organisasi pemuda yang pertama kali mempelopori   lahirnya   berbagai organisasi kebangsaan lainnya di indonesia “Boedi O etomo”. Sebelum berdirinya Boedi Oetomo kebangkitan nasional dengan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme yang diikuti kesadaran memperjuangkan kemerdekaan belumlah muncul. Organisasi Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908 oleh dr. R. Sutomo dan para pelajar STOVIA. Pada awal berdirinya organisasi ini bukanlah organisasi politik, melainkan bersifat sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun seiring berjalannya waktu boedi o etomo menjadi cikal bakal gerakan yang bertujuan untuk kemerdekaan indonesia. Pada peringatan hari kebangkitan nasional tahun ini kita dihadapkan oleh berbagai persoalan dari kemiskinan, pendidikan yang biayanya semakin membumbung tinggi juga tidak merata hingga semakin menguatnya suasana sektar...

Bom-F BK Mitra Ummah : Menolak Klitih dan kekerasan Pelajar di Yogyakarta

Yogyakarta, seminar regional Oleh BOM-F Mitra Ummah mengangkat tema “ Klitih, Kekerasan Pelajar dan Guru BK” yang berlangsung di treatrikal Perpustakaan Uin Sunan Kalijaga pada hari Senin (15/05). Acara tersebut melibatkan para guru BK di wilayah Yogyakarta, pelajar dan para mahasiswa prodi Bimbingan Konseling.   Seminar tersebut menghadirkan tiga narasumber antara lain: Agus Siswanto,S.Pd (Guru BK SMAN 6 Yogyakarta) , Dia Juliarti Bantam, S, Psi., M.SI (Pakar Psikolog) dan , Pipit Subianto perwakilan Kapolda DIY. Alasan   di adakan seminar tersebut di ungkap oleh Wahyudi selaku Ketua Panitia   “Klitih merupakan fenomena yang hampir   tiap tahun memang, dan akhir-akhir ini mulai meresahkan, sehingga perlu diangkat isu tersebut, dan terkhusus buat BK sendiri di harap memiliki peran “tuturnya Agus Suwanto   mengungkapkan “ fenomena klitih bentuk dari kenakalan remaja sebagai wujud dari kebosanan, kebingungan remaja   dalam menejement waktu sehi...