Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Stop Being a People Pleaser!

  Sabtu, 26 Desember 2020      Meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri merupakan hal yang bisa membahayakan diri sendiri jika dilakukan dengan berlebihan. Pada kesempatan Webinar Mitra Ummah kali ini mengangkat materi People — pleaser yang disampaikan oleh kedua pemateri yaitu : Ibu Nurfitriyani dan Ibu Ratna Yunita setiyani.    Ketika kita berusaha menyenangkan orang-orang disekitar kita merupakan tindakan yang bagus dan positif akan tetapi bila kita lebih mementingkan/berusaha menyenangkan orang-orang di sekitar dan memiliki kecenderungan untuk melakukan apapun agar orang-orang di sekitarnya tidak kecewa terhadapnya secara berlebih merupakan tindakan yang kurang baik untuk diri kita sendiri.       Menurut Susan Newman " People-pleaser akan meletakan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri. Keinginan untuk selalu berkontribusi bagi orang lain, merasa diterima dan menjadi orang baik dengan memberikan ...

Inklusi di Era Digital

Minggu, 22 November 2020 pukul 19.30 Diskusi online dari divisi konseling tersebut menghadirkan pemateri Ibu Ferra Puspito Sari, M. Pd. dan  dipandu oleh moderator Mba Tazkiya Mardiya. Dalam diskusi malam itu membahas tentang inklusi di era digital yang memudahkan segala hal dengan teknologi digital, seperti bidang pendidikan, kesehatan, telekomunikasi, perbankan, dan marketing. Inklusi sifatnya terbuka untuk siapa saja sehingga semua orang bisa mengaksesnya (difabel dan non difabel) Teknologi dapat membantu dan mempengaruhi inklusi sosial. Teknologi dapat membantu dalam kemandirian dengan kemudahan akses di handphone teman-teman difabel. Ada fitur dan videocall, teleconference, screenreader yang membawa perubahan. Juru bahasa isyarat untuk memberikan pemahaman kepada difabel masih diperlukan. Tingkat aksesibilitas digital website dan aplikasi di Indonesia: Netra (buta total), lowvision (masih bisa melihat dengan intensitas cahaya rendah). Socmed: Facebook, Instagram, Twittwer, dan...

Diskusi Online: Butterfly Hug sebagai Self Healing

Minggu, 15 November 2020 pukul 19.30 WIB Diskusi online yang dilaksanakan melalui Google Meet dengan pemateri BapakBapak Mina Pahlewi, M. A. dan moderator Diah Ayu Wandira yang membahas tentang Butterfly Hug yang akhir-akhir ini viral karena sebuah drama Korea. Butterfly Huga sebagai self healing adalah salah satu cara yang dilakukan untuk meredam rasa cemas. Membuat diri lebih tenang, dan menyembuhkan hati yang terluka secara mandiri. Butterfly hug atau pelukan kupu-kupu merupakan bentuk stimulasi mandiri untuk meredam rasa cemas dan membuat diri menjadi tenang. Butterfly hug dikenal dalam dunia psikologi sebagai bentuk stimulasi mandiri untuk meredam rasa cemas. Metode ini dikembangkan oleh Lucina Artigas dan Ignacio Jarero ketika menolong para korban yang selamat dari badai besar Acapulco, Meksiko pada 1998. Pak Reza dalam diskusi online yang diikuti kurang lebih 100 peserta melalui Google Meet menjelaskan manfaat dari butterfly hug ini yaitu untuk menjadi pertolongan pertama ketika...